Jawaban Atas Pertanyaan Penggemar Dongeng FE – Bumi Datar – (Serial #6) Gravitasi Dan Orbit Satelit
Oleh : T Djamaluddin [1]
(Profesor Riset Astronomi–Astrofisika, LAPAN)
Gravitasi menyebabkan bumi dan planet-planet berbentuk bola dan ada gerak mengorbit matahari. Ilustrasi diambil dari internet. |
Salah satu fenomena yang tidak difahami para penggemar dongeng FE (Flat
Earth — bumi datar) adalah gravitasi. Padahal gravitasilah yang
menyebabkan bumi menjadi bulat, bulan dan satelit mengitari bumi, bumi
dan planet-planet mengitari matahari, serta matahari dan ratusan milyar
bintang mengitari pusat galaksi. Ketidakfahaman mereka pada gravitasi
inilah salah satu akar masalah mereka mempercayai dongeng FE yang tak
masuk akal dan tak ada bukti ilmiahnya.
Gravitasi terjadi karena adanya massa (kandungan materi suatu benda).
Newton merumuskannya sebagai gaya tarik antara dua benda, dengan rumus
Dengan F adalah gaya, m adalah massa masing-masing benda, dan r adalah
jarak antara dua benda tersebut. Dengan rumusan tersebut bisa diturunkan
rumusan gerak orbit satelit, bulan, dan planet-planet.
Einstein dalam teori relativitas umum merumuskan gravitasi sebagai
kelengkungan ruang-waktu (ruang dan waktu bersama dalam 4 dimensi).
Dengan teori relativitas umum tersebut, bukan hanya orbit planet bisa
dijelaskan, tetapi juga pergeseran orbit Merkurius dan gerak di sekitar
objek sangat masif (seperti Black Hole atau Lubang Hitam) dapat
dijelaskan.
Ilustrasi kelengkungan ruang-waktu akibat gravitasi bumi yang menyebabkan satelit dan bulan mengorbit bumi. |
Matahari dan planet-planetnya (termasuk bumi) terbentuk dari awan
antar-bintang sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Gravitasi pada awan
antar-bintang itu, dengan adanya pemicu, mulai berkontraksi (memadat)
yang membentuk matahari di intinya dan bakal planet di piringan
sekitarnya. Kemudian planet-planet itu terbentuk dari kontraksi
(pemadatan) di piringan gas tersebut. Kontraksi bekerja atas dasar
gravitasi dirinya (self-gravitation), membentuk matahari, bumi, dan
planet-planet berbentuk bulat, karena gravitasi bersifat konsetrik
terhadap pusat massanya.
Kalau kita lihat rumusnya, besar gaya bergantung pada massa bendanya.
Artinya, gayanya baru terasa kalau massanya sangat besar. Dua batu besar
yang berdampingan, gaya tarik menariknya terlalu kecil untuk
menggerakkan dua batu itu untuk saling mendekat, masih kalah daripada
gaya tarik bumi. Mengapa? Karena bumi massanya sangat luar biasa
besarnya, 6 x 10^21 (6.000.000.000.000.000.000.000) ton.
Apa dampaknya dengan adanya gravitasi bumi? Setiap benda yang kita
lemparkan di permukaan bumi akan jatuh kembali ke bumi karena ada gaya
tarik bumi bumi atau gravitasi bumi. Batu yang kita lemparkan akan jatuh
pada suatu jarak tertentu, bergantung pada kecepatan (atau kekuatan)
lontaran. Agar bisa melontar lebih jauh, prajurit yang berperang
menggunakan meriam. Agar lebih jauh lagi digunakan roket, misalnya roket
balistik antar-benua. Bila menggunakan roket yang lebih kuat lagi, maka
objek yang dilontarkan tidak lagi jatuh ke permukaan bumi, melainkan
mengitari atau mengorbit bumi. Prinsip itulah yang digunakan dalam
peluncuran satelit.
Satelit mengorbit, prinsipnya sama dengan bulan mengorbit bumi dan
planet-planet mengorbit matahari. Hukum gravitasi Newton bisa diturunkan
rumusnya untuk menjelaskan tiga hukum Kepler tentang sifat-sifat orbit
benda langit.
Hukum Kepler 1: Setiap planet mengorbit matahari berbentuk elips, dengan
matahari berada di salah satu titik fokusnya. Hal yang sama beraku
untuk bulan dan satelit yang mengorbit bumi.
Hukum Kepler 2: Pada selang waktu yang sama, planet menyapu luas daerah
yang sama. Itu sebabnya, ketika berada dekat matahari (perihelion)
planet mengorbit lebih cepat daripada ketika berada jauh dari matahari
(aphelion). Hukum ini pun berlaku untuk bulan dan satelit bumi.
Hukum Kepler 3: Untuk semua planet dan benda-benda langit lainnya,
kuadrat periode orbitnya sebanding dengan setengah sumbu panjangnya
dipangkatkan tiga.
Pengetahuan hukum Kepler 3 ini digunakan untuk menempatkan satelit agar
tetap berada di titik tertentu agar periode orbitnya sama dengan periode
rotasi bumi 24 jam. Kalau dihitung, maka didapat ketinggian 36.000 km.
Satelit yang berada di titik yang tetap itu dinamakan satelit orbit
geostasioner (tetap terhadap bumi, GSO). Satelit di orbit geostasioner
digunakan untuk pengamatan cuaca (misalnya satelit Himawari) dan satelit
komunikasi (misalnya satelit Palapa, Telkom, dan BRISat).
Satelit Himawari tetap berada di atas Pasifik memotret cuaca di bumi setiap 10 menit. |
Satelit komunikasi Palapa D mengorbit pada ketinggian 36.000 km tetap di atas Kalimantan. |
"Selamat siang Bos 😃
BalasHapusMohon maaf mengganggu bos ,
apa kabar nih bos kami dari Agen365
buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Silahkan di add contact kami ya bos :)
Line : agen365
WA : +85587781483
Wechat : agen365
terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"
membantu banget infonya kak
BalasHapuslogo axis